BBS (bar bending schedule) flat slab dan estimasi kuantitas Baja, pada topik ini kita mengetahui tentang BBS flat slab dan estimasi jumlah baja ( tulangan ) yang digunakan pada slab dan Aturan Jempol untuk Baja pada flat slab dan jenis slab : flat slab, one way slab dan two way slab.
Kita tahu bahwa pelat adalah pekerjaan yang sangat penting yang mentransfer beban dengan aman ke balok dan dari ke kolom dan beban yang bekerja pada kolom dengan aman ke dasar tanah.
Ketika kami memulai proyek kami dan pondasi kolom dan bata dan balok ketika itu selesai dan pekerjaan yang paling penting adalah membuat desain pelat dan bagaimana membuat BBS pelat datar dan perkiraan jumlah baja dan berapa banyak jumlah tulangan yang dibutuhkan.
Jika Anda menghitung jumlah baja yang dibutuhkan untuk slab, Anda akan memesan dan membeli jumlah Baja sesuai dengan kebutuhan, seperti yang Anda ketahui, jumlah tambahan Baja mengalami korosi saat diletakkan di lingkungan terbuka yaitu kerusakan tulangan
jadi kita harus membeli baja sesuai dengan kebutuhan dan BBS flat slab membantu Anda mengetahui berapa banyak baja yang dibutuhkan untuk pekerjaan pelat atap Anda dan untuk proyek Anda. dalam topik ini kita membahas tentang BBS flat slab. Mari kita bahas tentang pelat atap
● Pelat atap :- pelat atap adalah desain struktur yang diletakkan di atas permukaan horizontal pada dinding bata dan balok dan kolom. Ini adalah struktur horizontal yang terbuat dari beton berat. Dalam perencanaan struktur pelat terdiri dari tiga jenis:
1) pelat datar : pelat struktur horizontal yang ditopang langsung oleh kolom atau dinding bata disebut pelat datar. Ini tidak memiliki balok dinding, beban mati dan beban hidup dari pelat datar langsung ditransfer ke kolom atau dinding bata dan kemudian ke fondasi pijakan dan kemudian ke dasar tanah.
.2) pelat satu arah : – pelat yang ditopang oleh balok pada dua sisi yang berhadapan hanya dalam satu arah yaitu pelat satu arah. Itulah sebabnya pelat satu arah membengkok ke satu arah dan beban yang bekerja padanya yaitu beban mati dan beban hidup hanya didistribusikan pada dua sisi yang berlawanan dalam satu arah.
Jika rasio bentang yang lebih panjang dan bentang yang lebih pendek sama atau lebih besar dari 2 maka kita harus mengadopsi pelat satu arah. Dan itu akan membengkok ke satu arah yang lebih panjang dari arah Span. Sebagian besar pelat satu arah memiliki dua balok paralel yang memikul beban yang bekerja padanya oleh pelat.
● 3) pelat dua arah :- pelat dua arah ditopang oleh balok pada keempat sisinya dan beban dipikul pada kedua arah. Dan mendistribusikan beban di keempat sisi dengan cara yang sama.
Oleh karena itu pada pelat dua arah dibengkokkan pada kedua arah dan diberikan tahanan dari keempat sisi balok untuk menahan beban gravitasi yang bekerja padanya oleh beban mati dan beban hidup.
Dalam rasio pelat dua arah bentang yang lebih panjang dan bentang yang lebih pendek kurang dari 2 maka kami mengadopsi pelat dua arah.
Seperti kita ketahui flat slab ditopang langsung oleh kolom sehingga tidak menggunakan batang engkol. Dua jenis tulangan disediakan untuk pelat datar 1 batang lurus berdimensi lebih tinggi yang digunakan sebagai batang utama dan disediakan di bagian bawah pelat dengan arah yang lebih pendek. dan batang lurus 2 yang berdimensi lebih kecil digunakan sebagai batang distribusi atau batang melintang dan disediakan di atas pelat di atas batang utama ke arah yang lebih panjang.
Seperti yang kita ketahui ada dua jenis bar yang digunakan dalam slab satu adalah bar utama yang juga dikenal sebagai crank bar dan yang kedua adalah bar distribusi.
Dalam satu arah slab main bar yaitu crank bar hanya digunakan dalam satu arah bentang yang lebih pendek di bagian bawah slab dan cross bar yaitu distribution bar adalah batang lurus yang diletakkan di atas batang utama dalam bentang yang lebih panjang.
Pada pelat induk dua arah yaitu batang engkol yang digunakan pada bagian bawah pelat pada kedua arah bentang yang lebih panjang maupun bentang yang lebih pendek. Dan itu adalah palang yang digunakan di atas pelat yaitu batang lurus yang digunakan di atas batang utama.
Catatan:- pelat datar jenis ini sudah ketinggalan zaman dan tidak digunakan dalam proses konstruksi dan desain struktural tetapi di daerah pedesaan akan disediakan karena kondisi ekonomi yang rendah untuk cor atap bangunan.
Dalam diagram yang diberikan ada luas penampang yang berisi sumbu x sepanjang arah horizontal dan sumbu y sepanjang arah vertikal.
Ada dua jenis Baja yang disediakan dalam pekerjaan flat slab pertama adalah batang utama yang akan disediakan sepanjang sumbu Y dan yang kedua adalah batang distribusi yang akan disediakan di sepanjang sumbu X.
● dalam topik ini kita harus menentukan berikut
1) jumlah batang utama yang digunakan sepanjang sumbu y
2) jumlah batang distribusi yang digunakan sepanjang sumbu x
3) panjang pemotongan dan panjang efektif batang utama tunggal yang digunakan sepanjang sumbu y
4) panjang pemotongan dan panjang efektif batang distribusi tunggal yang digunakan sepanjang sumbu x
5) estimasi kebutuhan tulangan dalam BBS flat slab
Misalkan kita telah memberikan data berikut:
Panjang pelat (X)= 3000 mm ( sumbu x)
Panjang pelat (Y)= 4000 mm ( sumbu y)
Diameter batang utama Dm = 10mm
Diameter batang distribusi Dd=8mm
Tutup bening di semua sisi C = 25 mm
Tebal pelat H= 150 mm
Jarak antar batang utama Sm = 125 mm
Jarak antar batang distribusi Sd= 150 mm
●1) jumlah batang utama yang digunakan menuju sumbu y dan bentang yang lebih pendek
Nm = jumlah batang utama ?
Sm = jarak = 125 mm
Lebar sepanjang Y = 4000 mm
Kami memiliki rumus untuk menghitung jumlah batang utama
Nm =( lebar_2 penutup)/spasi)+1
Nm =( Y_2C/Sm) +1
Nm = (4000mm_2×25)/125mm+1
Nm = (4000_50)/125+1
Nm = 31.6+1 kita bulatkan 31.6 sama dengan 32
Nm = 32 +1 = 33 us
●2) jumlah batang distribusi yang digunakan menuju sumbu X dalam arah yang lebih panjang
Nd= jumlah batang distribusi ?
Sd = jarak = 150 mm
Lebar sepanjang X = 3000 mm
Kami memiliki rumus untuk menghitung jumlah bar distribusi
Nd =( length_2cover)/spasi+1
Nd =( X_2C/Sd) +1
Nd = (3000mm_2×50)/150mm+1
Nd = 2950 mm/150mm +1
Nd= 19,66 +1 kita bulatkan 19,66 menjadi 20 jadi
Nd = 20 +1 = 21 us
Cm1 = panjang potong satu batang utama
Cm1 = panjang efektif + panjang pengembangan
Catatan. Sebenarnya ini Flat slab jadi tidak menggunakan crank bar atau bengkok Up Bar hanya straight bar yang disediakan sebagai main bar dan distribution bar dan telah dilengkapi dengan development length dengan joint section dari column dan slab.
Panjang efektif = panjang pelat sepanjang sumbu x_2 penutup
Panjang pengembangan Ld=40d dimana d adalah diameter batang utama dan jika kita menggunakan beton mutu M20 dan Baja mutu Fe415.
Kami memiliki rumus untuk menghitung panjang pemotongan satu bagian batang utama
Cm1= (panjang _ 2 penutup) + Ld
Dimana kita memiliki
Panjang bentang sepanjang sumbu X = 3000 mm
Penutup = 25 mm
Cm1 = (3000 _2×50) + 40×10
Cm1 = (3000_50) + 400mm
Cm1 = 2950 +400 mm
Cm1 = 3350 mm
Cm1 = 3350 mm = 3,350 meter
Cm = total panjang pemotongan batang utama
Cm = Jumlah nos × panjang pemotongan satu batang utama
Cm = Nm × Cm1
Cm = 33 × 3,350 meter = 110,55 meter
Kami memiliki rumus untuk perhitungan berat batang utama dalam Kilogram per meter
Berat = (D^2/162)×L
Kami memiliki Dm = diameter batang utama adalah 10 mm dan panjangnya adalah 110,55 meter
Berat =[ (10×10)/162]×110,55 kg/m
Berat batang utama Wm = 68,24 kg
Cd1 = panjang potong batang distribusi tunggal
Cd1 = panjang efektif + panjang pengembangan
Panjang efektif = panjang tapak_2 penutup
Catatan. Sebenarnya ini Flat slab sehingga tidak menggunakan crank bar atau bengkok Up Bar hanya straight bar yang disediakan sebagai main bar dan distribution bar dan telah dilengkapi dengan development length dengan joint section dari column dan slab.
Kami memiliki rumus untuk menghitung panjang pemotongan batang distribusi tunggal
Cd1= ( panjang sumbu y _ 2 penutup) + Ld
Panjang pengembangan Ld=40d dimana d adalah diameter batang distribusi dan jika kita menggunakan beton mutu M20 dan Baja mutu Fe415.
Dimana kita memiliki
Lebar pelat y = 4000 mm
Penutup = 25 mm
Dd=8mm diameter batang distribusi
Cd1 = (4000 _2×25) + 40×8mm
Cd1 = (4000_50) + 320 mm
Cd1 = 3950 +320mm
Cd1 = 3950 +320 mm
Cd1 = 4270 mm = 4,270 m
Cd = total panjang potong batang distribusi
Cd = Jumlah nos × panjang pemotongan batang distribusi satu potong
Cd = Nd × Cd1
Cd = 21 × 4,270 meter = 89,67 meter
●8) perhitungan berat batang distribusi
Kami memiliki rumus untuk perhitungan berat batang distribusi dalam Kilogram per meter
Berat = (D^2/162)×L
Kami memiliki Dd = diameter batang distribusi adalah 8 mm dan panjangnya adalah 89,67 meter
Berat =[ (8×8)/162]×89,67 kg/m
Berat batang distribusi Wd = 35,43 kg
Berat total = Wm + Wd
Berat total = 68,24 kg + 35,43 kg
Berat total = 103,67 kg
Anda Bisa Ikuti saya di Facebook dan Berlangganan kami Youtube Saluran
Anda juga harus mengunjungi:-
1) menghitung beban sendiri kolom
dua) hitung beban sendiri balok per meter
3) menghitung beban pelat per meter persegi
4) menghitung beban mati dinding bata per meter
5) daya dukung beban akhir kolom
Jika kita ingin mengetahui jumlah baja yang dibutuhkan untuk 1 kaki persegi
Kami memiliki dimensi = 3000 × 4000mm
luasnya = 3m ×4m =12m2
Sekarang ubah meter persegi menjadi kaki persegi
1m2 = 10,764 sq.ft
12m2 = 12×10,764 kaki persegi = 130 kaki persegi
130 sq.ft flat slab kita membutuhkan sekitar 104 kg baja
Untuk 1sq.ft = 104/130=0.8kg
Untuk 100 sq.ft kita membutuhkan = 80 kg
1) Aturan Jempol untuk bar utama
Untuk 1 kaki persegi = 68,24/130 = 0,53 kg
Untuk 100 kaki persegi = 53 kg
2) Aturan Jempol untuk bilah distribusi
Untuk 1 kaki persegi = 35,43/130 = 0,27 kg
Untuk 100 kaki persegi = 27 kg
Rasio = jumlah batang distribusi / jumlah batang utama
Rasio = 27/53 = 1:2 artinya jika Anda ingin membeli batang utama berdiameter 10 mm dan batang distribusi berdiameter 8mm, perlu diingat bahwa batang utama hanyalah batang distribusi ganda.